Home > Event > Gymkhana/Slalom >

Kejurnas MLDSPOT Auto Gymkhana 2018 Putaran ke-2 (Tegal) : Langsung Ukir Rekor Jumlah Peserta dan Penonton

  • Kejurnas MLDSPOT Auto Gymkhana 2018 Putaran ke-2 (Tegal) : Langsung Ukir Rekor Jumlah Peserta dan Penonton

 

            Kota Tegal, memang baru kali pertama menghelat event Gymkhana berskala nasional. Tapi, guratan tinta emas langsung diukir Kota yang terkenal dengan kuliner sate kambing muda dan tahu acinya tersebut saat menghelat putaran ke-2 Kejurnas MLDSPOT Auto Gymkhana 2018, (21/4), di Alun-alun Tegal. Tercatat, jumlah 220 starter dan ribuan pasang mata yang memadati sirkuit menjadi rekor sepanjang digulirkannya Kejurnas Gymkhana.

            Ya, akibatnya kejuaraan baru rampung hingga menjelang dini hari. Meski begitu, pebalap tetap bersemangat hingga final heat berakhir. Hasilnya, pada kelas-kelas Kejurnas masing-masing kelas B (gerak roda belakang), A dan F (modifikasi) dikuasai oleh Rinaldo SA, Adrian Septianto serta Adrianza Yunial.

            Rinaldo yang membesut Toyota Starlet, menjadi yang tercepat pada kelas B. Putra pebalap kawakan Andri ‘Abul’ SA itu menyudahi perlawanan sengit Billy Adrianto dan Reindy Riupassa yang harus puas di posisi ke-2 dan 3. Sedang untuk kelas A, pebalap muda yang datang dari Kota Mendoan, Purwokerto, tampil apik sekaligus berhasil memboyong mahkota jawara kelas A. Si ‘Nyong’ perkasa di final heat dengan catatan waktu tercepat 00:48,911, unggul dari Bernard Yuwono yang menorehkan catatan waktu 00:48,936 serta Auddy RG 00:49,006. Sementara untuk kelas paling bergengsi, kelas F, pebalap Toyota Team Indonesia, Adrianza Yunial, kembali mengulang prestasi putaran pertama di Bandung beberapa waktu lalu. Anza, sapaan akrab Adrianza Yunial, mengkandaskan 2 rekan 1 tim di TTI yaitu Demas Agil dan Anjasara Wahyu.

            Tampilan sirkuit Alun-alun Kota Tegal sendiri kemarin cukup unik. Dengan karakter high speed serta tricky tentu saja menjadi tantangan baru buat para peserta. “Karena jenjang di atas Kejurnas ini adalah kejuaraan Asia, makanya kita berkaca pada soal dan sirkuit pada tiap kejuaraan Gymkhana Asia. Yang di Jepang jauh lebih high speed daripada ini (Tegal) lho,” ungkap Tjahyadi Gunawan dari Genta Auto & Sport. Demas Agil pun sempat mengalami kesulitan menemui trek Tegal. “Baru ketemu pas final heat. Ini sirkuit unik dan menantang, bukan hanya skill yang diandalkan disini tapi juga power mobil yang mutlak menentukan. No problem, harus ada variasi seperti ini, masih ada 5 putaran lagi kok,” kata Demas.