Faktor cuaca dan lintasan ekstrim yang disuguhkan Kejurnas Super Adventure Offroad Team (SAOT) 2017, putaran ke-4, Sirkuit Gunung Prahu, Gempol, Pasuruan, (21-22/10), cukup menguras tenaga para Offroader sekaligus menggerus konsentrasi. Akibatnya, lebih dari 20 mobil dipaksa jemur gardan di lintasan alias terjungkal.

Dari beberapa Offroader nasional yang berlaga, sebagian besar mengungkapkan lantaran faktor cuaca yang mencapai angka 40 derajat celcius serta kondisi lintasan yang berdebu yang membuat banyak kendaraan tempur terbalik. “Di satu sisi kita harus bermain dengan konsentrasi tinggi, karena trek yang disediakan cukup bervariasi dan menantang, kemudian disisi lain kita harus menjaga kondisi agar tenaga tidak habis, apalagi kalau harus melakukan survey lintasan di tiap SS. Luar biasa menghadapi putaran 4 kali ini,” beber Aziz Yurianto, Offroader senior dari tim Galena Logistics.

Yup, dilema memang. Bagi para offroader dituntut untuk melakukan survey lintasan secara jeli jika ingin melewati rintangan secara sempurna. Nah, dengan kondisi terik yang teramat tersebut, dipastikan tenaga akan terkuras habis, makin celakanya konsentrasi pun secara otomatis gampang hilang. “Ini serunya adventure offroad, jadi harus benar-benar mangatur strategi apapun itu,” ucap Wahyu Lamban Jatmiko, Offroader CBM Batulicin.

Dari catatan Genta Auto & Sport, lebih dari 20an mobil terbalik di lintasan saat menyelesaikan total 10 Special Stage. “Kalau capek melakukan survey mungkin bisa disiasati pakai drone. Jadi Offroader bisa bareng-bareng lihat hasil rekaman kamera drone yang diterbangkan. Hahahaa,” kekeh Jim Sudaryanto, pimpinan perlombaan. Nah, boleh juga tuh.